Mengenal MTs Darul Mutta’alimin Pulau Tello, Nias Selatan
Bekas bangunan masjid di Pulau Tello, Nias Selatan, itu bak rumah hantu. Ringsek, kusam, gelap, dengan atap tanpa plafon yang kayu-kayunya sudah lapuk dan seng yang sebagian telah menganga.
Di situlah, 26 murid kelas 9 MTs Darul Mutta’alimin Pulau Tello mengikuti pembelajaran sehari-hari. Mereka berasal dari Pulau Tello Kecamatan Pulau Pulau Batu dan pulau-pulau kecil lain di kepulauan Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
‘’Di sini sering ada murid yang kesurupan,’’ ungkap kepala madrasah Surahmat Pasaribu, kepada Ustadz Bernad Abdul Jabbar dari Dewan Dakwah yang mengunjunginya pada Selasa (18/10).
Guna memompa semangat para siswa, Ustadz Abdul Jabbar memberikan motivasi untuk berprestasi. Misalnya menghafal Qur’an sebanyak-banyaknya.
‘’Saya memeluk Islam tahun 2000. Sebelum jadi muallaf, saya sudah bisa menghafal 5 juz Qur’an untuk kepentingan misionarisme. Kalian yang sudah Islam dari lahir, mestinya lebih bisa,’’ ungkapnya.
Mantan misionaris kelahiran Malang, Jawa Timur, yang bernama asli Bernadus Doni Yudono, ini mengatakan, pelajar dari daerah terluar Nusantara seperti Pulau Tello harus punya kelebihan. Misalnya hafalan Qur’an.
‘’Insya Allah, dengan bekal hafalan Qur’an, kalian mudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya ke ADI (Akademi Dakwah Indonesia) di Bukittinggi atau bahkan ke STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) M Natsir di Jakarta,’’ tutur Ustadz yang mengaku masih ‘’berutang’’ untuk mengislamkan 400 orang.
Ustadz Abdul Jabbar yang tergabung dalam Tim Safari LAZIS Dewan Dakwah juga menjenguk siswa kelas 7 dan 8 MTs Darul Mutta’alimin. Masing-masing berjumlah 31 dan 19 anak. Ruang kelas mereka menempati rumah pinjaman warga setempat, dengan kondisi hanya sedikit lebih baik daripada kelas 9.
Usai menyuntikkan motivasi, Ustadz Abdul Jabbar bergerak ke Desa Rapa Rapa Melayu. Setelah permisi kepada Kepala Desa Ny Rostina Bugis, ia membesuk murid kelas X Madrasah Aliyah Bahrul Ulum.
Sebanyak 17 siswa angkatan perdana madrasah ini, berdesak-desakkan belajar di Balai Desa Rapa Rapa Melayu. ‘’Apa boleh buat kami menumpang di balai desa, demi kelangsungan pendidikan para pelajar muslim di sini,’’ ujar Uzmin Zihura, Kepala MA Bahrul Ulum.
Menurut catatan, jumlah penduduk muslim di Nias Selatan hanya 5%. Dari 101 pulau di Kecamatan Pulau Pulau Batu, hanya beberapa pulau yang berpenduduk muslim seluruhnya atau mayoritas yakni: Pulau Bais, Pini, dan Pulau Adam. Juga di di Pulau Tanah Masa, Tanah Bala, serta Pulau Simuk.
Dari 14 desa di Pulau Tello, hanya 4 yang warganya 100% muslim yaitu Desa Simaluaya, Sinauru, dan Desa Rapa Rapa Melayu serta Kelurahan Pasar Pulau Tello.
Selain memompa semangat belajar dan berprestasi para murid madrasah Pulau Tello, Ustadz Abdul Jabbar juga mengajak game dan memberikan hadiah uang jajan. Semua siswa pun girang menerima bingkisan snack dan minuman.
Untuk menyokong pendidikan madrasah di Pulau Tello ini, LAZIS Dewan Dakwah telah menyerahkan bantuan awal berupa tunjangan guru, perangkat komputer, dan dana pembelian kayu untuk madrasah yang hendak dibangun.
Gedung semi-permanen MA Bahrul Ulum akan didirikan di atas lahan wakaf warga yang cukup luas. Selain untuk kelas, bagian bangunan ini juga akan menjadi asrama pelajar dari pulau lain.
Sedang untuk mengamankan para murid MTs, dibutuhkan donasi guna menyewa rumah yang layak yang akan difungsikan sebagai kelas dan kantor madrasah.
Donasi kepedulian silakan disalurkan melalui Rekening Kemanusiaan
LAZIS Dewan Da'wah: 358 000 1175 (Muamalat) atau 0184 462 114 (BNI Syariah). Informasi: 0858 8282 4343. (Baca selanjutnya di TebarSuara.com )
Di situlah, 26 murid kelas 9 MTs Darul Mutta’alimin Pulau Tello mengikuti pembelajaran sehari-hari. Mereka berasal dari Pulau Tello Kecamatan Pulau Pulau Batu dan pulau-pulau kecil lain di kepulauan Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
‘’Di sini sering ada murid yang kesurupan,’’ ungkap kepala madrasah Surahmat Pasaribu, kepada Ustadz Bernad Abdul Jabbar dari Dewan Dakwah yang mengunjunginya pada Selasa (18/10).
Guna memompa semangat para siswa, Ustadz Abdul Jabbar memberikan motivasi untuk berprestasi. Misalnya menghafal Qur’an sebanyak-banyaknya.
‘’Saya memeluk Islam tahun 2000. Sebelum jadi muallaf, saya sudah bisa menghafal 5 juz Qur’an untuk kepentingan misionarisme. Kalian yang sudah Islam dari lahir, mestinya lebih bisa,’’ ungkapnya.
Mantan misionaris kelahiran Malang, Jawa Timur, yang bernama asli Bernadus Doni Yudono, ini mengatakan, pelajar dari daerah terluar Nusantara seperti Pulau Tello harus punya kelebihan. Misalnya hafalan Qur’an.
‘’Insya Allah, dengan bekal hafalan Qur’an, kalian mudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya ke ADI (Akademi Dakwah Indonesia) di Bukittinggi atau bahkan ke STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) M Natsir di Jakarta,’’ tutur Ustadz yang mengaku masih ‘’berutang’’ untuk mengislamkan 400 orang.
Ustadz Abdul Jabbar yang tergabung dalam Tim Safari LAZIS Dewan Dakwah juga menjenguk siswa kelas 7 dan 8 MTs Darul Mutta’alimin. Masing-masing berjumlah 31 dan 19 anak. Ruang kelas mereka menempati rumah pinjaman warga setempat, dengan kondisi hanya sedikit lebih baik daripada kelas 9.
Usai menyuntikkan motivasi, Ustadz Abdul Jabbar bergerak ke Desa Rapa Rapa Melayu. Setelah permisi kepada Kepala Desa Ny Rostina Bugis, ia membesuk murid kelas X Madrasah Aliyah Bahrul Ulum.
Sebanyak 17 siswa angkatan perdana madrasah ini, berdesak-desakkan belajar di Balai Desa Rapa Rapa Melayu. ‘’Apa boleh buat kami menumpang di balai desa, demi kelangsungan pendidikan para pelajar muslim di sini,’’ ujar Uzmin Zihura, Kepala MA Bahrul Ulum.
Menurut catatan, jumlah penduduk muslim di Nias Selatan hanya 5%. Dari 101 pulau di Kecamatan Pulau Pulau Batu, hanya beberapa pulau yang berpenduduk muslim seluruhnya atau mayoritas yakni: Pulau Bais, Pini, dan Pulau Adam. Juga di di Pulau Tanah Masa, Tanah Bala, serta Pulau Simuk.
Dari 14 desa di Pulau Tello, hanya 4 yang warganya 100% muslim yaitu Desa Simaluaya, Sinauru, dan Desa Rapa Rapa Melayu serta Kelurahan Pasar Pulau Tello.
Selain memompa semangat belajar dan berprestasi para murid madrasah Pulau Tello, Ustadz Abdul Jabbar juga mengajak game dan memberikan hadiah uang jajan. Semua siswa pun girang menerima bingkisan snack dan minuman.
Untuk menyokong pendidikan madrasah di Pulau Tello ini, LAZIS Dewan Dakwah telah menyerahkan bantuan awal berupa tunjangan guru, perangkat komputer, dan dana pembelian kayu untuk madrasah yang hendak dibangun.
Gedung semi-permanen MA Bahrul Ulum akan didirikan di atas lahan wakaf warga yang cukup luas. Selain untuk kelas, bagian bangunan ini juga akan menjadi asrama pelajar dari pulau lain.
Sedang untuk mengamankan para murid MTs, dibutuhkan donasi guna menyewa rumah yang layak yang akan difungsikan sebagai kelas dan kantor madrasah.
Donasi kepedulian silakan disalurkan melalui Rekening Kemanusiaan
LAZIS Dewan Da'wah: 358 000 1175 (Muamalat) atau 0184 462 114 (BNI Syariah). Informasi: 0858 8282 4343. (Baca selanjutnya di TebarSuara.com )
Prediksi Togel HK Mbah Bonar 1 Februari 2020 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus